Selasa, 05 Juni 2012

Turnamen Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2012

JAKARTA, Kompas.com - Turnamen Djarum Indonesia Open Superseries Premier (DIOSSP) 2012, yang berlangsung 12-17 Juni di Istora Senayan Jakarta, menyediakan hadiah uang yang sangat menggiurkan. Untuk edisi kedua sejak levelnya naik jadi Superseries Premier pada tahun lalu, jumlah hadiahnya meningkat 50.000 dollar AS menjadi 650.000 dollar AS (sekitar Rp 6,103 miliar dengan kurs 1 dollar: Rp 9.390).

Dengan jumlah hadiah yang terbilang fantastis untuk ukuran bulu tangkis - jumlah hadiah DIOSSP terbesar kedua setelah Korea Open Superseries yang menyediakan hadiah 1 juta dollar AS (lebih dari Rp 9 miliar) - diharapkan bisa mengobarkan semangat atlet, khususnya pemain Indonesia, sehingga tampil all-out. Dengan demikian, tekad untuk merengkuh lagi gelar di negeri sendiri bisa terwujud.

Memang, dalam tiga tahun terakhir Indonesia paceklik gelar karena gagal merebut trofi. Para pemain dari luar negeri justru hanyut dalam eforia di tengah kesedihan suporter tuan rumah. Nah, di tahun 2012 ini semua kenangan buruk tersebut harus dihapuskan dan diganti dengan sukacita, sebagaimana harapan pelatih ganda Pelatnas, Christian Hadinata.

"Sayang kalau uang yang jumlahnya besar itu kita kasih kepada pemain lain. Akan lebih baik jika uang itu diperoleh para pemain kita," ujar Christian, saat jumpa pers DIOSSP 2012 di Jakarta, Senin (4/6/2012).

"Para pemain juga harus memperbaiki hasrat mereka ketika tampil pada tahun ini, supaya bisa meraih hasil yang lebih baik dari tahun lalu. Jika sebelumnya sampai perempat final, maka kali ini harus bisa mencapai semifinal, dan yang tahun lalu jadi runner-up, kali ini harus juara," tambah salah satu legenda bulu tangkis Indonesia ini.

Pernyataan Christian ini bertujuan memotivasi ganda campuran terbaik Tanah Air, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang tahun lalu gagal di final. Dia berharap, pasangan nomor tiga dunia tersebut bisa mengakhiri paceklik gelar Indonesia, seperti yang sudah mereka lakukan bulan Maret lalu ketika menjuarai All England (mengakhiri penantian Indonesia yang terakhir juara All England pada 2003, dan jadi ganda campuran pertama yang juara lagi setelah Christian Hadinata/Imelda Wiguna pada tahun 1979).

Pihak PT Djarum selaku sponsor turnamen ini pun memiliki harapan serupa. Mereka mengharapkan masyarakat pecinta bulu tangkis di Tanah Air tetap antusias memberikan dukungan kepada para pemain, sehingga tercapailah prestasi yang dicita-citakan.

"Kembali menyelenggarakan turnamen bulu tangkis internasional ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami. Menaikkan hadiah dari tahun-tahun sebelumnya merupakan bukti komitmen kami terhadap bulu tangkis Indonesia. Tentu saja kami berharap dukungan masyarakat tidak luntur, agar Indonesia dapat mengantongi prestasi," ujar perwakilan PT Djarum, Yan Haryadi, yang menambahkan bahwa tahun ini untuk kedelapan kalinya Djarum menjadi sponsor Indonesia Terbuka Superseries Premier.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Modern Warfare 3